PENGINDRAAN
Dalam kitab suci Al Quran dan injil ada kisah tentang firaun raja Mesir dan nabi Musa. Firaun memiliki banyak dukun serta peramal yang sangat ia percaya.
Di kisahkan para peramal/dukun itu meramalkan
bahwa pada suatu hari firaun akan mati di bunuh oleh seseorang yang lahir pada waktu itu.
Karena ramalan itu firaun menugaskan semua tentaranya untuk membunuh setiap bayi yang lahir...............
Namun nabi Musa selamat dari pembunuhan massal itu dan tumbuh menjadi dewasa.
Ternyata bukanlah nabi Musa yang ingin membunuh firaun. Sifat nabi Musa sangat baik, jadi tidak mungkin membunuh siapa pun. Tetapi firaunlah
yang selalu ingin membunuh nabi Musa,
jadi kebalikan dari ramalan para dukun,
Ketika nabi Musa menyebrangi lautan karena ingin di bunuh, firaun mengejarnya dari belakang,
saat nabi Musa sudah sampai duluan di tepi daratan, tiba - tiba laut menutup kembali sehingga firaun mati tenggelam, jadi bukan karena di bunuh oleh nabi Musa seperti yang di ramalkan oleh para dukun firaun, jadi firaun mati karena kejahatan nya sendiri, bukan karena di bunuh oleh siapa - siapa.
Seandainya firaun tidak berniat jahat kepada nabi Musa tentu ia tidak akan mati karena ulahnya sendiri tersebut.
Jadi ramalan para dukun hebat itu salah,
karena firaun mati bukan karena di bunuh
tapi karena oleh ulahnya sendiri.
Dari cerita tersebut kita memperoleh
pelajaran agar jangan mudah percaya
terhadap orang - orang yang di anggap
memiliki indra ke enam atau sejenisnya,
supaya kita tidak menjadi seperti firaun
yang terhasut oleh fitnah para dukunya
sehingga membunuh semua bayi hanya
karena takut oleh ramalan yang bersifat
fitnah, padahal yang dapat membunuhnya
adalah sifatnya sendiri yang jahat.
Menurut dunia Islam kita beriman kepada
orang - orang yang mengaku mempunyai
indra ke enam sudah termasuk musyrik
dan syirik, yaitu dosa yang tidak pernah
di ampuni.
Menurut sufisme seseorang yang mempunyai indra ke eenam dari Allah tidak akan memamerkannya
kepada orang lain dan akan sangat merahasiakan nya sehingga tidak ada orang lain yang tahu
kalau ia memiliki pengindraan lebih.
Kalau ia mengetahui sesuatu biasanya
ia tidak mudah ikut campur karena ia sadar bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini sudah ada takdirnya sehingga ia enggan ikut campur.
Para sufisme juga sadar banyak setan yang
berada di mana - mana terutama yang ikut
mengalir di aliran darah mereka yang sewaktu - waktu dapat menipu pengindraan mereka, di tambah prasangka dari diri mereka sendiri
yang akan mempengaruhi pengindraan mereka.
Dalam ayat Al Quran dan juga hadist di katakan bahwa setan ikut mengalir bersama darah dalam setiap manusia.
Setan itu tentu dapat mempengaruhi pengindraan manusia yang dapat menyebabkan fitnah.
Dunia sufisme juga menyadari ada hal - hal tertentu yang tidak bisa di lihat dengan indra ke-6
seperti para nabi, para wali, manusia atau jin yang shakti, dan juga tempat - tempat tertentu yang di lindungi oleh mahluk/orang tertentu agar tidak bisa
di lihat dengan pengindraan lain, beberapa
orang yang tercerahkan kadang juga tidak
bisa di lihat dengan indra ini.
Saya sering menyaksikan peramal - peramal muncul di televisi, kalau ramalan mereka benar sering disiarkan berulang - ulang tayangannya, namun jika ramalannya salah tidak pernah di ulang tayangannya.
Seharusnya pihak televisi tetap mengulang - ulang tayangan ramalan yang benar dan ramalan yang salah secara adil agar yang menonton acara itu memperoleh inspirasi pencerahan.
Soseorang yang mempelajari pengindraan
batin dengan niat pamer atau niat ego lainnya
sering kali pengindraan batin mereka salah dan kadang menjadi sumber fitnah, sayangnya mereka tidak menyadari itu.
Saya juga sering memperhatikan orang -
orang yang suka meramal, setelah lebih
dari dua tahun biasanya ramalannya akan
mulai sering ada yang salah, tapi mereka
kerap tidak menyadarinya karena begitu
yakin dengan indra nya itu.
Menurut beberapa kepercayaan ketika
seseorang belajar pengindraan batin untuk
tujuan ego seperti pamer dan yang lainnya,
maka orang itu sudah mendapatkan kamma buruk / dosa dalam jiwa nya, begitu juga ketika menggunakan indrabatin untuk tujuan yang bersifat ego.
Menurut sufisme ketika seseorang berniat
pamer dan menggunakan hal itu untuk
ego nya maka akan semakin banyak
setan yang ada di dalam darahnya sehinnga
ia sering memfitnah orang, karena setan
yang ada di dirinya kadang ikut campur
dan mempengaruhi indra batin mereka
untuk tujuan fitnah.
Dari kisah antara nabi Musa dan firaun
beserta para peramalnya/dukun hendaknya
kita lebih bijak menanggapi perkataan
orang - orang yang di anggap mempunyai
indra ke-6, jangan sampai kita seperti
firaun dalam kisah itu yang bisa tega membunuh banyak bayi karena ia beriman pada kata - kata ramalan, dan akhirnya ia mati bukan karena kebenaran dari ramalan itu, tetapi karena ulah dan kejahatan nya sendiri.
karya lain : revisi
kesehatan alami
UNIVERSAL